ANALISIS PEMBELAJARAN KIMIA KELAS IX
DI SMP SWASTA AN NIZAM MEDAN
Oleh: Yusrika Warnida Hanum
ABSTRAK
Penelitian dengan judul Analisis Pembelajaran Kimia Kelas IX di SMP SWASTA AN NIZAM dilakukan untuk menganalisis proses pembelajaran kimia, yang meliputi analisis bahan ajar, proses belajar mengajar di kelas, serta sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar. Penelitian ini dilaksanakan selama 1(satu) minggu, yaitu mulai tanggal 8 – 13 Februari 2010 pada saat jam pelajaran berlangsung. Dalam memperoleh data, penulis melakukan wawancara secara langsung kepada guru, siswa serta angket yang diisi oleh siswa. Masalah pembelajaran yang terjadi adalah latar belakang pendidikan guru yang bukan berasal dari pendidikan kimia dan minimnya jumlah jam pelajaran kimia di SMP yang hanya berjumlah satu jam pelajaran perminggu.
Pendahuluan
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan tempat dimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali factor yang mempengaruhinya, baik factor internal yang datang dari dalam diri siswa maupun factor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar mendukung terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik.
Melalui Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 dan 23 tahun 2006, Pemerintah telah menetapkan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum tersebut, Pemerintah menetapkan Standar Isi yang memuat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), sedangkan indicator serta materi pembelajaran yang mencerminkan keluasan dan kedalaman materi diserahkan kepada guru/sekolah. Dengan demikian, peluang sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan siswa di tingkat satuan pendidikan menjadi lebih terbuka.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran kimia, yang meliputi analisis bahan ajar, proses belajar mengajar di kelas, serta sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar.
Metode
Penelitian ini dilaksanakan di SMP SWASTA AN NIZAM Medan. Dengan tujuan untuk melihat dan menganalisis bagaimana proses pembelajaran dan hal-hal yang terkait dengannya pada pembelajaran kimia di kelas IX. Dalam memperoleh data, penulis melakukan wawancara secara langsung kepada guru, siswa serta angket yang diisi oleh siswa.
Penelitian ini dilaksanakan selama 1(satu) minggu, yaitu mulai tanggal 8 – 13 Februari 2010 pada saat jam pelajaran berlangsung. Penulis juga mengumpulkan perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan data.
Hasil dan Pembahasan
1. Lingkupan Materi Ajar
Materi kimia di SMP cukup sederhana. Materi yang disajikan merupakan materi dasar yang memperkenalkan siswa kepada kimia. Sehingga materi kimia secara dominan berisi tentang keberadaan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari.
1.1 Identitas Materi Ajar
Berdasarkan standar isi yang dikeluarkan BNSP terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk kelas IX adalah:
Standar Kompetensi:
1. Menjelaskan unsure dan senyawa.
2. Menjelaskan reaksi kima.
3. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
Kompetensi Dasar (semester ganjil)
1. Menjelaskan konsep unsur dan senyawa
2. Memahami persamaan reaksi kimia sederhana
3. Mengetahui perbedaan asam, basa, dan garam melalui praktikum
Kompetensi Dasar (semester genap)
1. Mengetahui kegunaan kimia dalam industri
2. Mengetahui kegunaan dan dampak zat aditif dalam makanan.
3. Mengetahui jenis, kegunaan, dan dampak psikotropika
1.2. Deskripsi Materi Ajar
Materi pelajaran kimia yang dipelajari di SMP kelas IX adalah :
BAB 1. Unsur dan Senyawa
Meliputi :
1. Pengertian unsur, senyawa, molekul, dan campuran
2. Contoh dari unsur, senyawa, molekul, dan campuran
BAB 2. Reaksi Kimia
Meliputi :
1. Pengertian reaksi kimia
2. Jenis – jenis bahan kimia
BAB 3. Asam, Basa, dan Garam
Meliputi :
1. Pengertian asam, basa, dan garam
2. Sifat dan contoh larutan asam, basa, dan garam
3. Indikator alami untuk membedakan asam, basa, dan garam
BAB 4. Kimia Industri
Meliputi :
1. Kegunaan bahan kimia dalam rumah tangga
2. Kegunaan bahan kimia dalam bidang kesehatan
3. Kegunaan bahan kimia dalam bidang pertanian
BAB 5. Zat Aditif Makanan
Meliputi :
1. Pengertian zat aditif makanan
2. Jenis zat aditif makanan
3. Kegunaan dan dampak zat aditif makanan
BAB 6. Narkotika dan Psikotropika
Meliputi :
1. Pengertian narkotika dan psikotropika
2. Jenis narkotika dan psikotropika
3. Dampak penggunaan psikotropika
2. Analisis Bahan Ajar
Buku pelajaran yang digunakan siswa adalah buku KIMIA. Buku ajar dapat dikatakan cukup lengkap, karena buku tersebut sudah memenuhi apa yang menjadi tuntutan dalam kurikulum. Walaupun dalam pembelajaran, guru menggunakan buku lain sebagai referansi.
Latar Belakang Guru
Latar belakang pendidikan guru sangat berpengaruh terhadap penguasaan materi ajar. Guru yang mengajar mata pelajaran tertentu, hendaknya berasal dari jurusan yang sama dengan mata pelajaran tersebut. Guru kimia di sekolah tersebut berlatar belakang pendidikan biologi.
Jumlah Jam Pelajaran Kimia
Jumlah jam pelajaran kimia di SMP hanya satu jam pelajaran perminggu. Jauh berbeda dengan pelajaran IPA yang lain, misalnya fisika, yang berjumlah tiga jam pelajaran perminggu. Satu jam pelajaran yang memiliki durasi waktu empat puluh menit merupakan waktu yang singkat bagi guru untuk mengajarkan materi kimia di kelas, apalagi melakukan praktikum.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Pelaksanaan KTSP di SMP SWASTA AN NIZAM termasuk baik, walaupun pengembangan silabus dan RPP belum sempurna. Hal ini dapat dimaklumi karena pelajaran kimia baru menjalani tahun pertama disekolah tersebut.
- Fasilitas belajar di sekolah sangat mendukung proses belajar, diantaranya laboratorium (IPA, bahasa, komputer), perpustakaan, dan jaringan internet (WiFi) yang dapat diakses setiap saat.
- Proses belajar kimia cukup bermakna dan sangat diminati siswa karena guru kimia sering melakukan praktikum sehingga siswa sangat tertarik belajar kimia.
Saran
Saran yang dapat diajukan penulis diantaranya sebagai berikut :
1. Hendaknya masing-masing sekolah memiliki buku panduan yang lebih dan tidak berpedoman pada satu penerbit saja
2. Hendaknya guru yang mengajar adalah guru yang berlatarbelakang pendidikan kimia, sehingga konsep-konsep kimia lebih dipahami dengan sempurna.
Daftar Pustaka
Cahya, U, (2006), Kimia, Piranti, Bandung
Mulyasa, E., (2007), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Rife William, (1992), Essential of Chemistry, California
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Winarsih, A (2006), IPA Terpadu, Karsa Mandiri Persada, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar